Dampak Bersyukur
Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa manfaat syukur kembali kepada orang yang bersyukur, sedang
Allah Swt. sama sekali tidak memperoleh bahkan tidak membutuhkan sedikit pun dari syukur makhluk-Nya.
tA$s% Ï%©!$# ¼çnyZÏã ÒOù=Ïæ z`ÏiB É=»tGÅ3ø9$# O$tRr& y7Ï?#uä ¾ÏmÎ/ @ö6s% br& £s?öt y7øs9Î) y7èùösÛ 4 $£Jn=sù çn#uäu #
É)tGó¡ãB ¼çnyZÏã tA$s% #x»yd `ÏB È@ôÒsù În1u þÎTuqè=ö6uÏ9 ãä3ô©r&uä ÷Pr& ãàÿø.r& ( `tBur ts3x© $yJ¯RÎ*sù ãä3ô±o ¾ÏmÅ¡øÿuZÏ9 ( `tBur txÿx. ¨bÎ*sù În1u @ÓÍ_xî ×LqÌx. ÇÍÉÈ
“Dan barangsiapa yang bersyukur,
maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan)
dirinya sendiri, dan barangsiapa yang kufur (tidak
bersyukur), maka sesungguhnya Tuhanku
Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) lagi Mahamulia” (QS An-Naml [27]: 40)
Walaupun manfaat syukur tidak sedikit
pun tertuju kepada Allah,
namun karena kemurahan-Nya, Dia menyatakan diri-Nya sebagai Syakirun 'Alim (QS
Al-Baqarah [2]: 158), dan Syakiran Alima
(QS An-Nisa' [4]:
147),
yang keduanya berarti, Maha Bersyukur
lagi Maha Mengetahui, dalam
arti Allah akan menganugerahkan
tambahan nikmat berlipat
ganda kepada makhluk yang bersyukur. Syukur Allah ini antara lain dijelaskan oleh firman-Nya dalam surat Ibrahim (14): 7 yang
dikutip di atas.
QS Al-Baqarah [2]: 158
* ¨bÎ) $xÿ¢Á9$# nouröyJø9$#ur `ÏB Ìͬ!$yèx© «!$# ( ô`yJsù ¢kym |Møt7ø9$# Írr& tyJtFôã$# xsù yy$oYã_ Ïmøn=tã br& §q©Üt $yJÎgÎ/ 4 `tBur tí§qsÜs? #Zöyz ¨bÎ*sù ©!$# íÏ.$x© íOÎ=tã ÇÊÎÑÈ
“Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah
sebahagian dari syi'ar Allah[102]. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke
Baitullah atau ber-'umrah, Maka tidak ada dosa baginya[103] mengerjakan sa'i
antara keduanya. dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan
kerelaan hati, Maka Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri[104] kebaikan lagi Maha
Mengetahui.”
[102] Syi'ar-syi'ar Allah:
tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah.
[103] Tuhan mengungkapkan
dengan perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian sahabat merasa keberatan
mengerjakannya sa'i di situ, Karena tempat itu bekas tempat berhala. dan di
masa jahiliyahpun tempat itu digunakan sebagai tempat sa'i. untuk menghilangkan
rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.
[104] Allah mensyukuri
hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan
kesalahannya, menambah nikmat-Nya dan sebagainya.
QS
An-Nisa' [4]: 147
$¨B ã@yèøÿt ª!$# öNà6Î/#xyèÎ/ bÎ) óOè?ös3x© öNçGYtB#uäur 4 tb%x.ur ª!$# #·Å2$x© $VJÎ=tã ÇÊÍÐÈ
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu
bersyukur dan beriman ? dan Allah adalah Maha Mensyukuri[370] lagi Maha
Mengetahui.”
[370] Allah mensyukuri
hamba-hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-hamba-Nya, mema'afkan
kesalahannya, menambah nikmat-Nya.
Ibrahim (14): 7
øÎ)ur c©r's? öNä3/u ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyÎV{ ( ûÈõs9ur ÷Länöxÿ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓÏt±s9 ÇÐÈ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih".
Profil orang yang bersyukur
Seorang yang bersyukur dengan hatinya saat ditimpa mala petaka pun, boleh jadi dapat memuji Tuhan, bukan atas malapetaka itu, tetapi
karena terbayang olehnya
bahwa yang dialaminya pasti lebih kecil dari kemungkinan lain
yang dapat terjadi. Dari sini syukur --seperti makna yang dikemukakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip di atas-- diartikan oleh orang yang
bersyukur dengan "untung" (merasa
lega, karena yang dialami lebih ringan dari yang dapat
terjadi).
Hanya dua orang dari mereka yang disebut oleh Al-Quran sebagai hamba
Allah yang telah membudaya dalam dirinya sifat syukur, yaitu Nabi Nuh a.s. yang dinyatakan-Nya
sebagai "Innahu kanna 'abdan
syakura" (Sesungguhnya dia adalah
hamba (Allah) yang banyak bersyukur) (QS
Al-Isra' [17]: 3),
dan Nabi Ibrahim
a.s. dengan firman-Nya, "Syakiran li
an'umihi" (yang
mensyukuri nikmat-nikmat Allah) (QS An-Nahl [16): 12l).
QS Al-Isra'
[17]: 3
spÍhè ô`tB $oYù=yJym yìtB ?yqçR 4 ¼çm¯RÎ) c%x. #Yö6tã #Yqä3x© ÇÌÈ
“(yaitu) anak
cucu dari orang-orang yang kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah
hamba (Allah) yang banyak bersyukur.”
QS An-Nahl [16): 12l
#\Å2$x© ÏmÏJãè÷RX{ 4 çm9u;tGô_$# çm1yydur 4n<Î) :ÞºuÅÀ 8LìÉ)tGó¡B ÇÊËÊÈ
“(lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah.
Allah Telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar